Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Tech News

Drs Paimin Napitupulu

Written By napitupulusipakko on Kamis, Desember 05, 2013 | Kamis, Desember 05, 2013



Menjadi petugas pemadam kebakaran bukanlah pekerjaan mudah. Selain karena harus bertaruh nyawa menghadapi api, persoalan kemacetan lalu lintas juga sering menjadi kendala dalam memadamkan api, sehingga petugas kerap terlambat datang ke lokasi kebakaran. Namun, kondisi itu seringkali tidak dipahami masyarakat dan menjadikan petugas sebagai bahan cemoohan. Bahkan, menjadi sasaran pelampiasan kekesalan dengan disiram air comberan seperti yang pernah dialami Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, Paimin Napitupulu.

Namun, bagi Paimin semua kendala itu tidak akan membuatnya mundur memadamkan api. Karena, slogan Pantang Pulang Sebelum Padam, memang sudah mendarah daging dalam dirinya. Padahal, sejak kecil Paimin tidak pernah bercita-cita menjadi pemadam. Pria kelahiran Sidikalang, 4 Pebruari 1956, ini kecilnya hanyalah anak nakal yang suka berkelahi.

Bahkan, meski ia dibesarkan dari keluarga pemuka adat dari ayah (alm) St O Napitupulu dan ibu (almh) Renasasi Br Sirait dan kedua-duanya bergelar Oppu Bernike, ia justru bercita-cita menjadi tentara. Untuk memuluskan cita-citanya, setelah tamat SMA tahun 1973, ia sempat masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).

Namun, belum selesai pendidikan militernya ditempuh dan karena kegemarannya berkelahi, pada tahun 1975 ia akhirnya drop out dari AKABRI dan dikembalikan ke tengah-tengah masyarakat. Paimin pun ke Jakarta, dan selama setahun ia harus tinggal di sekitar Terminal Blok M. Semangat belajarnya pun tidak kendur, ia pun melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk mengambil S1. Untuk membiayai hidupnya di ibu kota, Paimin juga tidak gengsi menyambi menjadi sopir taksi. Berkat semangat belajar yang tinggi, ia juga mampu menyelesaikan S2 di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) dan S3 di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Bahkan, gelar profesor pun berhasil diraihnya dari dunia akademis.

Selama menjabat Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI sejak 2008 lalu, Paimin mengaku memiliki banyak pengalaman yang memungkinkannya untuk selalu bertemu dengan komunitasfire fighters. Sebuah komunitas yang tidak hanya banyak anggotanya, tapi juga memiliki semangat untuk membangun bangsa ini. Terutama para anggota pemadam yang mengedepankan tugas mulia dalam menyelamatkan warga.

"Saat fisik terasa lelah, bertemu dengan mereka seolah menjadi obat. Prinsip saya, kapan pun akan meluangkan waktu untuk mereka, dan saya berusaha datang ke setiap lokasi kebakaran. Karena kasus kebakaran waktunya sering terjadi bersamaan, tentu harus digilir satu per satu," ujarnya kepada beritajakarta.com, Rabu (19/10).

Sebagai pucuk pimpinan di Dinas Damkar dan PB DKI, dirinya dituntut harus bisa mengomando dan memotivasi anak buah. Dengan turun ke lapangan, diharapkan menjadi penyemangat bagi petugas di lapangan untuk berjibaku dengan api. "Tujuan saya ke lapangan, untuk memotivasi. Bagaimana pun juga, mereka pasti akan merasa diperhatikan karena pimpinannya tak segan membantu mereka," jelasnya.

Tak sekadar memotivasi, Paimin juga kerap membawa nasi beserta lauk pauk untuk dimakan bersama anggota setelah berhasil menjinakkan api. “Pakaian basah kuyup, berpeluh keringat sangat nikmat makan bersama-sama anggota. Sehingga akan terjadi rasa persaudaraan yang kuat antara pimpinan dan anggota,” katanya.

Perhatian lain juga ia berikan dalam bentuk kesejahteraan. Pada saat Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) DKI dikeluarkan, ia juga merealisasikan tambahan dana insentif risiko tingkat tinggi kepada petugas lapangan sebesar Rp 1 juta. Sedangkan untuk menambah keahlian petugas, ia selalu mengirimkan anggotanya untuk mengikuti ajang perlombaaan fire fighters tingkat internasional. Pada tahun 2010 ia bahkan sempat mengirimkan 5 anggotanya ke Singapura, dan berhasil meraih 5 emas, 3 perak dan menyabet predikat terbaik dalam kompetisi internasional 16th civil defence skill competition di negeri singa tersebut.

Di akhir karirnya kelak, Paimin ingin membuat sebuah buku bertema kebakaran, mulai dari penganggulangan, penanganan, hingga pengalaman dirinya saat terjun ke lapangan. Suatu saat nanti jika sudah tak menjabat sebagai Kepala Dinas Damkar dan PB DKI, dia juga bertekad akan selalu berbakti bagi dunia pemadam kebakaran. "Pasti saya akan terus berbakti, terutama di bidang keilmuan saya," tutupnya.

0 komentar: